Selasa, 17 November 2015

tujuan akhlak tasawuf

MAKALAH ke 2

TUJUAN AKHLAK TASAWUF








.




Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “AKHLAK TASAWUF”
Dosen Pembimbing : H. FATCHURROHMAN, Sag. M.Pd.


Disusun Oleh :
                                                           Wawan Setyawan
                                                           Elis Listiani
                                                           Semester 2 Tarbiyah B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSUFYAN TSAURI (STAIS)
Jl. KH. Sufyan Tsauri Telp. 0280 622318 Majenang 53257
2015/2006
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga pada kali ini kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “AKHLAK TASAWUF”. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada : Kedua orang tua, yang telah membantu dari segi material dan lain sebagainya. Kepada bapak H. FATCHURROHMAN, Sag. M.Pd.,  selaku dosen mata kuliah AKHLAK TASAWUF, yang sudah membimbing kami, sampai selesainya makalah ini. Teman-teman semester 2 B  yang telah ikut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari  para pembaca.Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para pembaca.



                     Majenang, 24 September 2014

                     Penulis









DAFTAR ISI

1.      Halaman Judul ……………………………………………………………     i
2.      Kata Pengantar   ………………………………………………………….    ii
3.      Daftar Isi  …………………………………………………………………   iii
4.      BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang             ……………………………………………………………    1
5.      BAB II PEMBAHASAN
1 Tujuan Akkhlak Tasawuf ………………………………………… 2
a.       Tujuan Umum …………………………………………….    2
b.      Tujuan Khusus …………………………………………….   3
6.      BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………..    5
7.      DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………    5

BAB I
LATAR BELAKANG
A.  Latar Belakang
Tujuan mempelajari ilmu Akhlaq dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagaian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagaian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan buruk.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlaq itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.

B.  Rumusan Masalah
            1. Apa tujuan mempelajari ilmu akhlak tasawuf ?


















BAB II
PEMBAHASAN

A. TUJUAN AKHLAK TASAWUF:
A. Tujuan  Umum
Secara umum tujuan mempelajari tasawuf dapat di lihat dari dua aspek yaitu,
1.      Menyangkut kesejarahan akhlak tasawuf sejak lahir
2.      Memotret realitas fungsi akhlak tasawuf yang ditangkap oleh manusia modern
1.      Untuk aspek pertama yaitu menyangkut kesejarahan akhlak tasawuf sejak maka akhlak tasawuf akan berfungsi sebagai:
a.                   Mengembalikan akhlak Rosulullah Saw  menjadi acuan sehari-hari umat Islam.Akhlak Rosulullah harus menjadi koridor umat Islam terutama dalam mengarungi lautan kenikmatan dan kemewahan kehidupan duniawi, agar tidak kebablasan.
b.                  Menyeimbangkan kehidupan duniawi yang serba hingar binger dengan kehidupan spiritual yang serba teduh dan hening.Memasukkan nilai spiritualitas dalam setiap sector kehidupan.

2. Aspek kedua memotret realitas fungsi akhlak tasawuf yang ditangkap oleh manusia modern. Akhlak tasawuf bertujuan sebagai:

a.       Peneduh jiwa.
Karena hilangnya kebermaknaan hidup dalam zaman kemajuan ilmu dan teknologi.Dalam masyarakat yang sudah maju, nampaknya mulai timbul kemuakan dan kebosanan serta rasa kekosongan makna hidup yang luar biasa.Orang-orang dewasa ini seolah-olah telah dimanjakan  oleh keadaan.Mereka menjadi kurang tertantang.Dalam kondisi jiwa dan psikologis seperti ini nampaknya fungsi pertama dari aspek kedua ini menjadi niscaya.Orang mengatakan hilangnya kebermaknaan hidup ini pasti mengiringi sebuah proses kemajuan yang secaraterus menerus akan diusahakan dan diraih oleh umat manusia, baik pada kini maupun masa mendatang.


b.      Peneguh psikologis dari kehidupan yang diwarnai penuh persaingan (kompetisi).
Dalam suasana seperti bagi kelompok yang kurang kuat dalam bersaing, sementara tuntutan untuk bersaing juga tidak surut, maka timbullah stress (tekanan psikologis yang berat). Dalam kondisi orang seperti ini maka akhlak tasawuf merupakan medium untuk mengendorkan ketegangan fisiknya.Di sinilah fungsi kedus akhlak tasawuf untuk aspek kedua ini menjadi niscaya.

c.       Penguat kesadaran kebersamaan hidup.
Pada zaman yang maju dalam hal ekonomi, ilmu, teknologi rasa keakuan (egoisme) cenderung menguat tajam.Bisa dikatakan citra individualism menguasai di seluruh sector kehidupan.Karena egoisme meninggi, maka rasa keterancaman menjadi menguat.Dalam keadaan seperti ini keadaan psikologis menjadi meninggi,maka timbullah kecemasan  (anxety), bahkan ketakutan (phobia).Karena itu orang menjadi haus pemecahan apa yang harus dilakukannya.Akhlak tasawuf mengajarkan perlunya kesadaran kebersamaan dalam kehidupan.Jika  kesadaran kebersamaan hidup  ini berhasil dihayati dan dibiasakan dalam kehidupan, maka kecemasan dan ketakutan akan menurunn drastic.Ketika mengahadapi orang lain maka tiidak dianggap sebagai lawan atau musuh yang akan menyerangnya, melainkan sebagai calon kawan untuk berbagi pendapat dan perasaan.

b.      B. Tujuan Khusus
c.       Tujuan akhlak tasawuf secara khusus adalah berkaitan dengan kesehatan mental atau jiwa manusia. Tujuan tersebut di antaranya adalah:
d.       
1)      Membersihkan hati dalam berhubungan dengan Allah.
Hubungan manusia dengan Allah tidak akan mencapai sasarannya jika tidak dengan kebersihan  hati dan selalu ingat dengan Sang Penciptanya. Misalnya, dalam shalat, shalat diperintahahkan Tuhan, karena efeknya adalah mencegah manusia dari berbuat tudak baik. Efek ini tidak dapat dicapai oleh manusia jika shalat dikerjakan tidak dengan penuh keikhlasan dan kekhusukan.Seperti hadits nabi:
Artinya” berapa orang yang berdiri shalat, yang bagian dari shalatnya hanya penat dan letih semata.(HR Baihaqi).
Maksud hadits di atas adalah sesuatu yang menjadikan shalatnya sia-sia yaitu karene kekurangan syarat batin dalam shalat yaitu ikhlas, khusyu’, dan khudu’. Dan untuk menumbuhkan yang demikian itu harus mempelajari ilmu akhlak tasawuf.
2)      Membersihkan jiwa dan pengaruh materi.
Kebutuhan manusia bukan hanya pemenuhan tubuh materi saja,  tetapi dia mempunyai batin yang disebut jiwa yang memerlukan kebutuhan juga.Kebutuhan lahiriyah menusia erat kaitannya dengan jiwanya.Kebutuhan lahiriyah ini timbul karena dorongan jiwanya untuk mempertahankan dan melindungi tubuh dari bahaya yang dapat merusaknya,

3)      Menerangi jiwa daari kegelapan
Masalah materi sering menjadi sangat besar pengaruhnya atas jiwa manusia.Penyakit-penyakit seperti resah, cemas,patah hati  hanyaa dapat disembuhkam degan obat yang datang dari ajaran agama, khususnya ajaran yang berobyekkan batin manusia yaitu akhlak tasawuf.
4)      Memperteguh dan menyuburkan keyakinan beragama.
Hati akan teguh di dalam keyakinannya bila selalu disirami dengan pelajaran-pelajaran yang bersifat ruhaniyah.

5)      Mempertinggi akhlak manusia
Dengan memiliki hati yang suci dan bersih maka akan semakin tinggi akhlak manusia.

Adapun tujuan mempelajari akhlak tasawuf yang sifatnya lebih teknis adalah sebagai berikut:
a.       Untuk meningkatkan kemajuan  rohani
b.      Untuk menuntun kea rah kebaikan.
c.       Untuk menopang kesempurnaan iman.
d.      Untuk mempertajam tanggung jawab eskatologis, yaitu hal- hal yang menyangkut tentang mati, seperti hari kiamat beserta perangkatnya (dosa, pahala, surge,neraka. Dan lain sebagainya).
e.       Untuk mempertajam tanggung jawab terhadap sesama dalam kehidupan.
f.       Untuk menjaga martabat kemanusiaan seseorang
BAB III
KESIMPULAN

Akhlak merupakan hiasan diri yang membawa keuntungan bagi yang mengerjakan-nya. Ia akan disukai Allah dan disukai umat manusia dan makhluk lainnya. Didalamnya ternyata memberikan bimbingan yang optimal secara bathiniah dapat mengintegrasi-kan jiwa manusia.

Tasawuf yang oleh sebagian orang dianggap mengandung unsur penyimpangan dari syariat Islam dan didaulat sebagai biang keladi pembawa kemunduran ternyata tidak dapat dibuktikan. Ajaran tasawuf dapat dicari dasar-dasarnya secara jelas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan sebagian besar ulama telah membuktikannya dengan jelas. Sebagai ilmu ijtihad manusia, akhlak tasawuf sama dengan ilmu lainnya. Disana ada kelemahan, kekurangan, keistimewaan dan kelebihannya. Kiranya cara bijaksana yang perlu kita tempuh adalah apabila kita mengambil keistimewaan dan kelebihan dari tasawuf itu memandu hidup kita, dan meluruskan paham-paham yang kurang propor-sional.


DAFTAR PUSTAKA  
Tiswarni, “akhlalak Tasawuf” Jakarta: Bina Pratama, 2007
Mahjudin, “akhlak Tasawuf” Jakarta: Kalam Mulia, 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar