MAKALAH
ke 2
TUJUAN AKHLAK TASAWUF

.
Makalah ini di
buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “AKHLAK TASAWUF”
Dosen Pembimbing
: H. FATCHURROHMAN, Sag. M.Pd.
Disusun Oleh :
Wawan
Setyawan
Elis
Listiani
Semester
2 Tarbiyah B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSUFYAN TSAURI (STAIS)
Jl. KH. Sufyan Tsauri Telp. 0280 622318 Majenang
53257
2015/2006
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah
dan Inayah-Nya, sehingga pada kali ini kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “AKHLAK TASAWUF”. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada : Kedua
orang tua, yang telah membantu dari segi material dan lain sebagainya. Kepada
bapak H. FATCHURROHMAN, Sag. M.Pd.,
selaku dosen mata kuliah AKHLAK TASAWUF, yang sudah membimbing kami,
sampai selesainya makalah ini. Teman-teman semester 2 B yang telah ikut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.Demikian semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para pembaca.
Majenang, 24 September 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
1.
Halaman Judul …………………………………………………………… i
2.
Kata Pengantar …………………………………………………………. ii
3.
Daftar Isi ………………………………………………………………… iii
4.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………… 1
5.
BAB II PEMBAHASAN
1 Tujuan Akkhlak Tasawuf ………………………………………… 2
a.
Tujuan Umum ……………………………………………. 2
b.
Tujuan Khusus ……………………………………………. 3
6.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………….. 5
7.
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 5
BAB I
LATAR BELAKANG
A.
Latar Belakang
Tujuan mempelajari ilmu Akhlaq dan
permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagaian perbuatan lainnya
sebagai yang baik dan sebagaian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap
adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar
utang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang
termasuk perbuatan buruk.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan
bahwa tujuan perbaikan akhlaq itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari
kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih,
bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa tujuan mempelajari ilmu akhlak tasawuf ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TUJUAN AKHLAK TASAWUF:
A. Tujuan Umum
Secara
umum tujuan mempelajari tasawuf dapat di lihat dari dua aspek yaitu,
1. Menyangkut
kesejarahan akhlak tasawuf sejak lahir
2. Memotret
realitas fungsi akhlak tasawuf yang ditangkap oleh manusia modern
1. Untuk aspek pertama yaitu menyangkut
kesejarahan akhlak tasawuf sejak maka akhlak tasawuf akan berfungsi sebagai:
a.
Mengembalikan akhlak Rosulullah Saw menjadi acuan
sehari-hari umat Islam.Akhlak Rosulullah harus menjadi koridor umat Islam
terutama dalam mengarungi lautan kenikmatan dan kemewahan kehidupan duniawi,
agar tidak kebablasan.
b.
Menyeimbangkan kehidupan duniawi yang serba hingar
binger dengan kehidupan spiritual yang serba teduh dan hening.Memasukkan nilai
spiritualitas dalam setiap sector kehidupan.
2.
Aspek kedua memotret realitas fungsi akhlak tasawuf yang ditangkap oleh manusia
modern. Akhlak tasawuf bertujuan sebagai:
a. Peneduh
jiwa.
Karena hilangnya kebermaknaan hidup dalam zaman
kemajuan ilmu dan teknologi.Dalam masyarakat yang sudah maju, nampaknya mulai
timbul kemuakan dan kebosanan serta rasa kekosongan makna hidup yang luar
biasa.Orang-orang dewasa ini seolah-olah telah dimanjakan oleh
keadaan.Mereka menjadi kurang tertantang.Dalam kondisi jiwa dan psikologis
seperti ini nampaknya fungsi pertama dari aspek kedua ini menjadi niscaya.Orang
mengatakan hilangnya kebermaknaan hidup ini pasti mengiringi sebuah proses
kemajuan yang secaraterus menerus akan diusahakan dan diraih oleh umat manusia,
baik pada kini maupun masa mendatang.
b. Peneguh
psikologis dari kehidupan yang diwarnai penuh persaingan (kompetisi).
Dalam suasana seperti bagi kelompok yang kurang
kuat dalam bersaing, sementara tuntutan untuk bersaing juga tidak surut, maka
timbullah stress (tekanan psikologis yang berat). Dalam kondisi orang seperti
ini maka akhlak tasawuf merupakan medium untuk mengendorkan ketegangan
fisiknya.Di sinilah fungsi kedus akhlak tasawuf untuk aspek kedua ini menjadi
niscaya.
c. Penguat
kesadaran kebersamaan hidup.
Pada zaman yang maju dalam hal ekonomi, ilmu, teknologi
rasa keakuan (egoisme) cenderung menguat tajam.Bisa dikatakan citra
individualism menguasai di seluruh sector kehidupan.Karena egoisme meninggi,
maka rasa keterancaman menjadi menguat.Dalam keadaan seperti ini keadaan
psikologis menjadi meninggi,maka timbullah kecemasan (anxety), bahkan
ketakutan (phobia).Karena itu orang menjadi haus pemecahan apa yang harus
dilakukannya.Akhlak tasawuf mengajarkan perlunya kesadaran kebersamaan dalam
kehidupan.Jika kesadaran kebersamaan hidup ini berhasil dihayati
dan dibiasakan dalam kehidupan, maka kecemasan dan ketakutan akan menurunn
drastic.Ketika mengahadapi orang lain maka tiidak dianggap sebagai lawan atau
musuh yang akan menyerangnya, melainkan sebagai calon kawan untuk berbagi
pendapat dan perasaan.
b. B. Tujuan
Khusus
c. Tujuan
akhlak tasawuf secara khusus adalah berkaitan dengan kesehatan mental atau jiwa
manusia. Tujuan tersebut di antaranya adalah:
d.
1)
Membersihkan hati dalam berhubungan dengan Allah.
Hubungan manusia
dengan Allah tidak akan mencapai sasarannya jika tidak dengan kebersihan
hati dan selalu ingat dengan Sang Penciptanya. Misalnya, dalam shalat, shalat
diperintahahkan Tuhan, karena efeknya adalah mencegah manusia dari berbuat
tudak baik. Efek ini tidak dapat dicapai oleh manusia jika shalat dikerjakan
tidak dengan penuh keikhlasan dan kekhusukan.Seperti hadits nabi:
Artinya” berapa orang yang berdiri shalat, yang bagian dari
shalatnya hanya penat dan letih semata.(HR Baihaqi).
Maksud hadits di atas adalah sesuatu
yang menjadikan shalatnya sia-sia yaitu karene kekurangan syarat batin dalam
shalat yaitu ikhlas, khusyu’, dan khudu’. Dan untuk menumbuhkan yang demikian
itu harus mempelajari ilmu akhlak tasawuf.
2)
Membersihkan jiwa dan pengaruh materi.
Kebutuhan manusia
bukan hanya pemenuhan tubuh materi saja, tetapi dia mempunyai batin yang
disebut jiwa yang memerlukan kebutuhan juga.Kebutuhan lahiriyah menusia erat
kaitannya dengan jiwanya.Kebutuhan lahiriyah ini timbul karena dorongan jiwanya
untuk mempertahankan dan melindungi tubuh dari bahaya yang dapat merusaknya,
3)
Menerangi jiwa daari kegelapan
Masalah materi
sering menjadi sangat besar pengaruhnya atas jiwa manusia.Penyakit-penyakit
seperti resah, cemas,patah hati hanyaa dapat disembuhkam degan obat yang
datang dari ajaran agama, khususnya ajaran yang berobyekkan batin manusia yaitu
akhlak tasawuf.
4)
Memperteguh dan menyuburkan keyakinan beragama.
Hati akan teguh di
dalam keyakinannya bila selalu disirami dengan pelajaran-pelajaran yang
bersifat ruhaniyah.
5)
Mempertinggi akhlak manusia
Dengan memiliki hati
yang suci dan bersih maka akan semakin tinggi akhlak manusia.
Adapun tujuan mempelajari akhlak tasawuf yang sifatnya lebih teknis
adalah sebagai berikut:
a.
Untuk meningkatkan kemajuan rohani
b.
Untuk
menuntun kea rah kebaikan.
c.
Untuk menopang kesempurnaan iman.
d.
Untuk mempertajam tanggung jawab eskatologis, yaitu
hal- hal yang menyangkut tentang
mati, seperti hari kiamat beserta perangkatnya (dosa, pahala,
surge,neraka. Dan lain sebagainya).
e.
Untuk mempertajam tanggung jawab terhadap sesama dalam
kehidupan.
f.
Untuk menjaga martabat kemanusiaan seseorang
BAB III
KESIMPULAN
Akhlak
merupakan hiasan diri yang membawa keuntungan bagi yang mengerjakan-nya. Ia
akan disukai Allah dan disukai umat manusia dan makhluk lainnya. Didalamnya ternyata
memberikan bimbingan yang optimal secara bathiniah dapat mengintegrasi-kan jiwa
manusia.
Tasawuf
yang oleh sebagian orang dianggap mengandung unsur penyimpangan dari syariat
Islam dan didaulat sebagai biang keladi pembawa kemunduran ternyata tidak dapat
dibuktikan. Ajaran tasawuf dapat dicari dasar-dasarnya secara jelas dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan sebagian besar ulama telah membuktikannya dengan
jelas. Sebagai ilmu ijtihad manusia, akhlak tasawuf sama dengan ilmu lainnya.
Disana ada kelemahan, kekurangan, keistimewaan dan kelebihannya. Kiranya cara
bijaksana yang perlu kita tempuh adalah apabila kita mengambil keistimewaan dan
kelebihan dari tasawuf itu memandu hidup kita, dan meluruskan paham-paham yang
kurang propor-sional.
DAFTAR PUSTAKA
Tiswarni,
“akhlalak Tasawuf” Jakarta: Bina Pratama, 2007
Mahjudin,
“akhlak Tasawuf” Jakarta: Kalam Mulia, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar