Senin, 16 November 2015

penggunaan tanda titik dan koma


MAKALAH ke 18
PENGGUNAAN TANDA BACA
TITIK DAN KOMA


Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “B. INDONESIA”
Dosen Pembimbing : KRIS HARTATI, S.Si M.Si

Disusun Oleh :
Wawan Setyawan
Semester 2 Tarbiyah B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSUFYAN TSAURI (STAIS)
Jl. KH. Sufyan Tsauri Telp. 0280 622318 Majenang 53257
2015/2006
PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA
I. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1.      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
a)      Vino pergi ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat dzuhur.
b)      Biarlah apa kata mereka.
c)      Dia menjawab dengan apa adanya.
Catatan: Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
              Misalnya:
a)      Saya pergi dengan mario, linda, dkk.
b)      Buku ini disusun oleh Dr. Wini Tarmini,M.Hum.

2.      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a)      I. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa.
B. Direktorat Jendral Agraria.
Catatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu. 
Misalnya:
a)      Pukul 2.36.19 (pukul 2 lewat 36 menit 19 detik)
b)      Pukul 12.15.30 (pukul 12 lewat 15 menit 30 detik)
Catatan: Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.
a)      Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya:
1)      Pukul 8.00 pagi
2)       Pukul 12.00 siang
3)       Pukul 5.00 sore
b)      Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam.
Misalnya:
1)      Pukul 00.40
2)      Pukul 07.30
3)      Pukul 11.00
4.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangkau waktu.
Misalnya:
a)      2.30.15 jam (1 jam, 30 menit, 15 detik)
b)      0.0.15 jam (15 detik)
5.      Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis,  judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
Misalnya:
a)      Arifin, Sy.1980. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Edisi revisi II. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
b)      Badudu, J.S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Catatan: Urutan informasi mengenai daftar pustaka bergantung pada lembaga yang bersangkutan.

6.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
a)      Di desa kami berjumlah 30.000 penduduk.
b)      Di SMA Tunas Bangsa tahun ini menerima siswa baru berjumlah
7.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah.
     Misalnya:
a)      Lili lahir pada tahun 1980 di Lampung.
b)      Lihat pada halaman 1234 dan seterusnya.
8.      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakn kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dsb.
     Misalnya:
a)      Acara Kunjungan Menteri Kesehatan
b)      Salah Asuhan
9.      Tanda titik tidak dipakai di belakang
Ø  Nama dan alamat penerima surat,
Ø  Nama dan alamat pengirim surat , dan
Ø  Di belakang tanggal surat.
Misalnya:
a)      Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cianjur 60
Lampung
b)      Yth. Sdr. Moh. Hasan
Jalan Diponegoro 13
Palembang

c)      Prayoga
Jalan Senopati 03
Jakarta
02 November 2014

B. Tanda Koma (,)

1.      Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
a)      Tika membeli baju, jaket, dan sepatu.
b)      Satu, dua...tiga!
2.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata, seperti, tetapi, melainkan, sedangkan,dankecuali.
     Misalnya:
a)      Saya ingin membeli sepatu itu, tetapi uang saya belum mencukupi.
b)      Itu bukan baju saya, melainkan baju kakak saya.
a)      Rio senang bermain sepeda, sedangkan putri suka bermain boneka.
b)      Semua mahasiswa wajib hadir, kecuali dia sakit.
3.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
a)      Kalau ada uang, saya akan pergi kepasar.
b)      Kalau ingin sukses, kita harus bekerja keras.
Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
a)      Saya akan pergi kepasar kalau ada uang.
b)      Kita harus bekerja keras kalau ingin sukses.
4.      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu,dan meskipun begitu.
Misalnya:
a)      Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
b)     Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada  siapa pun
Catatan: Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.
5.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
a)      O, begitu ?
b)      Wah, bukan main!
c)      Hati-hati, ya, jalannya sedang rusak.
d)      Mas, sekarang tinggal di mana?
e)      Di mana alamat rumah kamu, Dik?
f)        Makanan ini enak sekali, Bu.





II. Kesalahan dalam penggunaan tanda titik (.) dan tanda koma (,)
1.      Tanda Titik (.)
Penggunaan tanda titik (.) yang salah, sering ditemukan di antaranya pada bagian-bagian surat, yaitu akhir tanggal surat, akhir nomor surat, akhir hal atau perihal surat, akhir alamat tujuan, akhir salam pembuka, akhir nama pengirim surat, penulisan singkatan nomor induk pegawai (NIP), dan akhir bagian tembusan surat.
Contohnya adalah sebagai berikut:
a)      Semarang, 24 Juni 2007.
b)      Nomor: 272/DKL/2007.
c)      Kepada
Yth. Saudara Kepala Dinas Pertanian.
Jl. Tarubudaya no. 28.
Ungaran
d)      Perihal: Permohonan Ijin.
e)      NIP. 500 055 234
2.      Tanda Koma (,)
   Penggunaan tanda koma (,) yang salah sering ditemukan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tinggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
a)      Sdr. Agung , Jalan Jati Agung 04 , Bandung
b)      Dekan Fakultas Kedokteran , Universitas Indonesia ,
c)      Jalan Salemba Raya 6 , Jakarta
d)      Sulawesi , 18 Agustus 2012
e)      Tokyo , Jepang

III. Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca
     Ada banyak sekali tanda baca, namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya tanda titik (.) dan tanda koma (,) saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.2012. Bandung: Pustaka Setia
Yunus, S. 2012. “Penggunaan EYD dalam Penulisan Surat”.
Tim Penyusun Kamus Pusat bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi XVI. Jakarta: Depdiknas & Balai Pustaka.














                                                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar