MAKALAH
ke 18
PENGGUNAAN TANDA BACA
TITIK DAN KOMA

Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “B. INDONESIA”
Dosen
Pembimbing : KRIS HARTATI, S.Si M.Si
Disusun
Oleh :
Wawan
Setyawan
Semester
2 Tarbiyah B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSUFYAN TSAURI
(STAIS)
Jl. KH. Sufyan Tsauri Telp. 0280 622318
Majenang 53257
2015/2006
PENGGUNAAN
TANDA BACA TITIK DAN KOMA
I. Pemakaian
Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1.
Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
a)
Vino pergi ke masjid untuk
menunaikan ibadah shalat dzuhur.
b)
Biarlah apa kata mereka.
c)
Dia menjawab dengan apa adanya.
Catatan: Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya
sudah bertanda titik.
Misalnya:
a)
Saya pergi dengan mario, linda, dkk.
b)
Buku ini disusun oleh Dr. Wini
Tarmini,M.Hum.
2.
Tanda titik dipakai di belakang
angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a)
I. Departemen
Dalam Negeri
A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa.
B. Direktorat Jendral Agraria.
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
waktu.
Misalnya:
a)
Pukul 2.36.19 (pukul 2 lewat 36
menit 19 detik)
b)
Pukul 12.15.30 (pukul 12 lewat 15
menit 30 detik)
Catatan:
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.
a)
Penulisan waktu dengan angka dalam
sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya:
1)
Pukul 8.00 pagi
2)
Pukul 12.00 siang
3)
Pukul 5.00 sore
b)
Penulisan waktu dengan angka dalam
sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam.
Misalnya:
1)
Pukul 00.40
2)
Pukul 07.30
3)
Pukul 11.00
4.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangkau waktu.
Misalnya:
a)
2.30.15 jam (1 jam, 30 menit, 15
detik)
b)
0.0.15 jam (15 detik)
5.
Tanda titik dipakai dalam daftar
pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat
terbit.
Misalnya:
a)
Arifin, Sy.1980. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat
Dinas. Edisi revisi II. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
b)
Badudu, J.S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar.
Jakarta: Gramedia.
Catatan:
Urutan informasi mengenai daftar pustaka bergantung pada lembaga yang
bersangkutan.
6.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
a)
Di desa kami berjumlah 30.000
penduduk.
b)
Di SMA Tunas Bangsa tahun ini
menerima siswa baru berjumlah
7.
Tanda titik tidak dipakai untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
a)
Lili lahir pada tahun 1980 di Lampung.
b)
Lihat pada halaman 1234 dan
seterusnya.
8.
Tanda titik tidak dipakai pada akhir
judul yang merupakn kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dsb.
Misalnya:
a)
Acara Kunjungan Menteri Kesehatan
b)
Salah Asuhan
9.
Tanda titik tidak dipakai di
belakang
Ø
Nama dan
alamat penerima surat,
Ø
Nama dan
alamat pengirim surat , dan
Ø
Di belakang
tanggal surat.
Misalnya:
a) Yth. Kepala
Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cianjur 60
Lampung
b) Yth. Sdr.
Moh. Hasan
Jalan Diponegoro 13
Palembang
c)
Prayoga
Jalan
Senopati 03
Jakarta
02 November
2014
B. Tanda Koma (,)
1.
Tanda koma dipakai diantara
unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
a)
Tika membeli baju, jaket, dan sepatu.
b)
Satu, dua...tiga!
2.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan
kata, seperti, tetapi, melainkan, sedangkan,dankecuali.
Misalnya:
a)
Saya ingin membeli sepatu itu, tetapi
uang saya belum mencukupi.
b)
Itu bukan baju saya, melainkan
baju kakak saya.
a)
Rio senang bermain sepeda, sedangkan
putri suka bermain boneka.
b)
Semua mahasiswa wajib hadir, kecuali
dia sakit.
3.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk
kalimatnya.
Misalnya:
a)
Kalau ada uang, saya akan pergi
kepasar.
b)
Kalau ingin sukses, kita harus
bekerja keras.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
a)
Saya akan pergi kepasar kalau ada
uang.
b)
Kita harus bekerja keras kalau ingin
sukses.
4.
Tanda koma dipakai di belakang kata
atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu,dan meskipun begitu.
Misalnya:
a)
Anak itu rajin dan pandai. Oleh
karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
b)
Meskipun begitu, dia tidak
pernah berlaku sombong kepada siapa pun
Catatan:
Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.
5.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang
digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat
di dalam kalimat.
Misalnya:
a)
O, begitu ?
b)
Wah, bukan
main!
c)
Hati-hati, ya, jalannya sedang
rusak.
d)
Mas, sekarang
tinggal di mana?
e)
Di mana alamat rumah kamu, Dik?
f)
Makanan ini enak sekali, Bu.
II. Kesalahan dalam penggunaan tanda titik (.) dan tanda
koma (,)
1. Tanda Titik (.)
Penggunaan
tanda titik (.) yang salah, sering ditemukan di antaranya pada bagian-bagian
surat, yaitu akhir tanggal surat, akhir nomor surat, akhir hal atau perihal
surat, akhir alamat tujuan, akhir salam pembuka, akhir nama pengirim surat,
penulisan singkatan nomor induk pegawai (NIP), dan akhir bagian tembusan surat.
Contohnya adalah sebagai berikut:
a)
Semarang, 24 Juni 2007.
b)
Nomor: 272/DKL/2007.
c)
Kepada
Yth. Saudara Kepala Dinas Pertanian.
Jl. Tarubudaya no. 28.
Ungaran
d)
Perihal: Permohonan Ijin.
e)
NIP. 500 055 234
2. Tanda Koma (,)
Penggunaan tanda koma (,) yang salah sering
ditemukan di antara (a) nama dan alamat,
(b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tinggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
a)
Sdr. Agung , Jalan Jati Agung 04 ,
Bandung
b)
Dekan Fakultas Kedokteran ,
Universitas Indonesia ,
c)
Jalan Salemba Raya 6 , Jakarta
d)
Sulawesi , 18 Agustus 2012
e)
Tokyo , Jepang
III. Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca
Ada banyak sekali tanda baca, namun yang
menjadi kajian dalam makalah ini hanya tanda titik (.) dan tanda koma (,) saja.
Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah berlatih
dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak dimanfaatkan
dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk mengetahui
bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.2012.
Bandung: Pustaka Setia
Yunus, S. 2012. “Penggunaan
EYD dalam Penulisan Surat”.
Tim Penyusun Kamus Pusat bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi XVI.
Jakarta: Depdiknas & Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar