Selasa, 03 November 2015

smester1



MAKALAH SKI

“PERKEMBANGAN KULTUR ISLAM DI MELAYU/INDONESIA”




Makalah ini di buat guna memenuhi tugas dari Dosen pembimbing: Mahmudin, M,Ag selaku Dosen SKI


Disusun oleh:
1.      Wawan setyawan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI (STAIS)
Jalan KH. Sufyan Tsauri Po Box 18 Tlp.(0280) 623562 Majenang Cilacap
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Rekontruksi masuknya Ilam di Indonesia diperjelas oleh Ibnu Batuta, seorang musafir Maroko, kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia Melalui jalur perdagangan dari Teluk Persia, Pantai Barat India, Amod, Surat, dan Kulam. Artinya Islam dibawa ke Inonesia tidak secara langsung.
Di Cirebon kedatangan Islam dimulai sejak Cirebon ditatangi oleh Syekh Datuk Kahfi yang membuat perkampungan di Batuamper, Gunung Jati. Kemudian di Banten dihubungkan dengan Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seluruh wilayah Nusantara telah menerima Islam, walaupun dalam bentuk penyebarannya ada yang menerima Islam dengan sama sekali melenyapkan sia-sia budaya, pengaruh adat istiadat, dan agama yang lama, tapi ada juga yang menerima Islam secara sangat berangsur angsur, menerima Islam sambil tetap mempertahankan sia-sia budaya dan adat istiadat lama.
Perjuangan Islam di Pulau Jawa tidak terlepas dari perjuangan dakwah Wali Sanga, secara sederhana Wali Sanga artinya Sembilan orang wali.
Menurut laporan pejalanan Marco Polo, Islam muncul di Tanah Melayu ketika Paramesyawara memeluk agama Islam pada 1414. Dan ketika Perlak menjadi daerah pertama yang memeluk agama Islam. Menurut Hikayat Raja-raja Pasai, daerah yang mula-mula memeluk agama Islam adalah Pasai. Adapun Sejarah Melayu menyebutkan bahwa daerah Pangsir, Lamri, Aru, dan Perlak adalah daerah yang mula-mula diislamkan oleh Nakhoda Ismail dan Sultan Muhammad atau Faqir Muhammad.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan masuknya Islam ke Indonesia?
2.      Siapa saja Wali Sanga itu?
3.      Jelaskan masuknya Islam di Malaysia?




BAB II
PEMBAHSAN
A.    ISLAM DI INDONESIA
1.      Masuknya dan Berkembangnya Islam di Indonesia
Kajian tentang dan berkembangnya islam di Indonesia dilakukan secara lebih akurat oleh pijnappel, seorang professor bahasa melayu yang pertama di Universitas Leiden. Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dari teluk Persia, pantai barat India, seperti broach (sekarang Amod), surat dan kulam. Artinya islam dibawa oleh orang Arab dari Persia dan India, tidak secara langsung dari Arab-pantai barat India Gujarat dan Malabar dan pantai timur Koramondel. Daerah Gujarat dan Malabar merupakan wilayah penganut dan pengamat setia madzhab Syafi’i.[1]
Rekontruksi masuknya Islam di Indonesia diperjelas oleh laporan Ibnu Batuta, seorang musafir Maroko yang dalam perjalanannya dari Bengala (India Selatan) ke Tiongkok singgah di samudra pasi, Sumatra pada 1345.
Berdasarkan bukti bukti yang ada, Islam menyebar di Jawa dimulai dari masyarakat bawah ke lapisan atas dan dari pantai atau pesisir utara Jawa secara berangsur angsur menyusup ke pedalaman.
Di Cirebon kedatangan Islam dimulai sejak Cirebon didatangi oleh syekh Datuk Kahfi yang membuat perkampungan di Batuampar, Gunung Jati. Kemudian Islam di Banten dihubungkan dengan Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati. Ia menempatkan putranya, Maulana Hasanudin sebagai raja pertama di Banten sejak perempat pertama abad XVI. Baik sumber barat maupun sumber local sependapat bahwa Islam dating dan menguasai Bandar penting Kerajaan Sunda itu pada 1527.
Islam masuk ke Sulawesi Selatan karena daerah ini merupakan daerah transit dan penghubung pusat perdagangan di malaka, Jawa, dan Ternate (Maluku). Menurut sejarah Gowa (Patturioloanga), pada masa pemerintahan Raja Tunipalanga, dating serombongan pedagang muslim dari Pahang, Pantani, Johor, campa, dan Minangkabau.[2]
Menjelang kedatangan Islam di daerah Kalimantan Selatan, terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Tumenggung dan Raden Samudra untuk menguasai kerajaan Banjar, menurut hikayat Banjar, untuk memperkuat posisinya, Raden Samudra menghancurkan lawan lawan politiknya guna merebut tahta dengan meminta bantuaan KerajaanDemak. Kerajaan Demak kemudiaan mengutus ulama penghulu Demak untuk mengislamkan Kalimantan Selatan.Raden Samudra setelah Islam bergelar Sultan Suryanulloh dan memerintah Kerajaan Banjar sejak 1550.
Kedatangan Islam di Kalimantan Timur dapat diketahui dari hikayat Kutai, yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Mahkota dating 2 orang mubaligh yang bernama Tuan atau Dato dari Bandung dan Tuan Tunggang Paranga yang sebelumnya telah mengislamkan Sulawesi Selatan, Raja Mahkota dan masyarakat  Kutai diperkirakan masuk Islam mulai 1575.
2.      Peran Wali Sanga dalam Menyebarkan Islam di Jawa
Penyebaran Islam di Pulau Jawa tidak terlepas dari perjuangan dakwah Wali Sanga. Wali Sanga secara sederhana artinya Sembilan orang wali, sedangkan secara filosofis maksudnya Sembilan orang yang telah mencapai tingkat “Wali”, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa Sanga (mengawal Sembilan lubang diri manusia). Sehingga memiliki peringkat Wali.
Adapun Wali Sanga tersebut adalah:
1.      Maulana Malik Ibrahim (Suman Gresik). Beliau dating ke Indonesia pada zaman Kerajaan Majapahit pada tahun 1379 untuk menyebarkan agama Islam bersama sama Raja Cermin. Beliau wafat pad 1419 (882 H) dan dimakamkan di Gresik.
2.      Sunan Ampel. Beliau merupakan pelanjut perjuangan Maulana Malik Ibrahim yang sangat handal, beliau terkenal karena kemampuannya berdakwah dengan mengarang syair dengan menggunakan ide ide dan budaya local.
3.      Sunan Bonang
4.      Sunan Drajat. Pada masa kekacauan dan krisis social dan politik itu, sunan drajat tampil membela nasid rakyat tertindas. Beliau membantu Raden Patah dalam membina Masjid Demak.
5.      Sunan Kalijaga. Mempunyai kemampuan dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang penuh hikmah dan bijaksana. Yakni berdakwah dengan tiga prinsip yaitu momong, momor, dan momot.
6.      Sunan Giri. Ketika remaja beliau berguru pada Sunan Ampel, dan mengembangkan agama Islam di daerah Giri (Jawa Timur).
7.      Sunan Kudus.
8.      Sunan Muria.
9.      Sunan Gunung Jati.
B.     Islam di Malaysia
1.      Pengenalan
Malaysia merupakan sebuah Kerajaan Federasi di Asia Tenggara, yang terdiri dari sebelas negara-negara bagian yaitu Kedah, Perlis, Pulau Penang, Kelantan, Terengganu, Pahang, Perak, Selangor, Malaka, Johor, Sabah dan Sawarak.
Sejarah Malaysia bermula dari Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka pada 1957. Kemudian federasi Kerajaan Tanah Semenanjung bersama Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federsi Malaysia (1963), pada 1965 Singapura memisah dengan Malaysia membenduk republic sendiri.[3]
2.      Masuk dan Berkembangnya Islam di Malaysia
Menurut laporan pejalanan Marco Polo, Islam muncul di Tanah Melayu ketika Paramesyawara memeluk agama Islam pada 1414. Dan ketika Perlak menjadi daerah pertama yang memeluk agama Islam.
Teori datangnya Islam melalui China dan Campa dipopulerkan sejarawan berbangsa Spanyol bernama Emmanuel  Godinho. Pada tahun 613,agama Islam dibawa dan China dan Campa ke Pantani dan Pesisir Timur Semenanjung Malaka dan kemudian disebarkan oleh Paramesyawara di Malaka.
Setelah memeluk Islam Paramesywara mengubah namanya menjadi Megat Iskandar Syah dan kemudiaan kawin dengan putri Raja Pasai (Perlak) bernama putri Ratna Keumala.
3.      Sejarah Perkembangan Malaysia Modern
Kekuatam konolialis pertama yang masuk ke Semenanjung Malaka adalah portugis, yang menaklukan kesultanan Malaka pada 1511.
Konflik internalbeberapa kesultanan di Semenanjung Malaka mengndang Inggris yang telah menduduki penang untuk terlihat aktif guna memperluas pengaruhnya di kawasan ini.[4]
     Ketika birokkrasi pemerintahan colonial Inggris bertambah luas, terjadilah rekrutmen pegawai berkebangsaan Melayu, tetapi bidang yang dipercayakan pada bangsa Melayu hanyalah bidang kerja fisik dan social politik, dengan gaji yang lebih rendah berbanding pegawai Inggris , untuk mempersiapkan tenaga kerja Melayu, inggris membuka perguruuan Melayu Kaula Kangsar ( Malay College Of Kuala Kangsar)


DAFTAR PUSTAKA
DR.H. SAIFULLOH, SA. MA, “Sejarah Kebudayan Islam di Asia Tenggara”, Padang, 2010
Al-attas, Syed Naquib. “Islam dalam sejarah dan kebudayan melayu”, Kuala Lumpur
Abdul Rahman Haji Abdullah , “Pemikiran Islam di Malaysia, Malaysia”, 1997
Dudung Abrurrahman,“Sejarah Peradaban Islam”, 2012
Merle Calvin Ricklefs, Moh. Sidik Nugraha,”Sejarah Indonesia Modern”, 2008
http://.DAHLAN.WORDPRESS.COM 2010



[1]DR.H. SAIFULLOH, SA. MA, “Sejarah Kebudayan Islam di Asia Tenggara”, hal. 13
[2] Ibid, hal, 19
[3] Al-attas, Syed Naquib. Islam dalam sejarah dan kebudayan melayu,
[4] Abdul Rahman Haji Abdullah , Pemikiran Islam di Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar